Kamis, 04 Agustus 2011

Gallery Suiseki Koleksi




Penemuan Batu Pertama

Pagi itu udara cerah dan matahari bersinar terang, kami bersama dengan beberapa teman mulai menjalani aktifitas weekends yang sangat menyenangkan. Kami bersama dengan bp. Mian (codot) dan Cipluk anaknya serta bp. Sumali dan bp. Kasmadi meluncur ke daerah sasaran yaitu daerah Duren Sawet tepatnya di desa Kayen Pati. Dengan menyusuri perbukitan yang sangat luas dan persawahan yang jalannya cukup jauh, sekitar 5 km terjal dan mendaki, begitu juga dengan sengat matahari yang menyelimuti kami bergegas menuju perbukitan batu dengan hamparan batu yang tidak dapat kita gambarkan karena sungguh hebat kebesaran Allah yang Maha Kuasa. Kami mencari bahan tanaman untuk bahan pembuatan bonsai dan diatas sana tidak dapat kami bayangkan betapa baiknya Allah kepada kita maka ditunjukkan karyaNya yang sangat luar biasa. dan hari itu kami mendapatkan banyak bahan bonsai serta batu yang sangat indah ini.
Pembaca entah bertema apakah batu ini ?

Senin, 27 Juni 2011

Pameran dan Bursa Bopensui " MURIA RAYA " I (Pertama)

Paguyuban Pecinta Bonsai Penjing dan Suiseki MURIA RAYA pada tanggal 20-22 Mei tahun 2011 menyelenggarakan Pameran dan Bursa Bopensui (Bonsai Penjing dan Suiseki) yang pertama.

Acara dilaksanakan di Balai Desa Lau Dawe Kudus, yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Kebangkitan Nasional adalah Kebangkitan dari Paguyuban Pecinta Bopensui untuk merambah dunia luar, memperkenalkan Seni dari Luapan hati, jiwa yang besar bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Hidup Indonesiaku ! ! !

Pendeklarasian dari Bopensui MURIA RAYA dibuka oleh Bpk Agus Harjadi.
Dalam acara tersebut diatas dimeriahkan oleh Kelompok Musik dari salah seorang anggota Bopensui MURIA RAYA dan pada hari yang ke 2 (dua) ada beberapa Group Band dari kota Kudus ikut berpartisipasi mensukseskan Pameran dan Bursa Bonsai Penjing dan Suiseki I (pertama) di Kota Kudus.

Selamat dan Sukses Bopensui MURIA RAYA !

Jumat, 24 Juni 2011

Bonsai Penjing dan Suiseki [ BOPENSUI ]

Geliat perkembangan Suiseki kini mulai terasa diberbagai daerah terutama di beberapa kota yang terletak di Lereng Pegunungan Muria, diantaranya kota Kudus, Pati, Juana, Tayu, dan kota-kota disekitarnya. Sejak diselenggarakannya Pameran dan Kontes Bonsai dan Suiseki di Desa Lau Kecamatan Dawe Kudus yang diprakarsai oleh Paguyuban Pecinta Tanaman Hias dan Bonsai yang dilaksanakan pada tanggal  01 – 05 Agustus 2010. Para Pemburu tanaman untuk bahan-bahan bonsai juga mulai melirik bebatuan yang ada disekitarnya. Para Pemburu ini setiap hari melakukan kegiatan rutin untuk berburu didaerah tertentu yang di tenggarai masih ada banyak jenis tanaman yang bisa dibuat untuk bahan bonsai dan ada daerah-daerah tertentu yang juga banyak didapati batu-batuan yang jenisnya beragam. Beberapa hari yang terakhir ini di Kota Pati juga diselenggarakan Kontes dan Pameran Bonsai dan Suiseki yang dilaksanakan di halaman GOR Joyo Kusuma pada tanggal 09 - 14 Agustus 2010 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang diadakan atas kerjasama Para Pecinta Tanaman dan Bonsai di Kota Pati serta KODIM 718. Titik tolak mulai terasa setelah adanya 2 kali Pameran dan Kontes  Bonsai dan Suiseki yang telah terselenggara. Kini para pengemar pemula suiseki mulai bangkit dan bergerak maju untuk membentuk suatu badan organisasi/kelompok/paguyuban BOPENSUI. Hal ini tercermin saat perjumpaan antar pengemar Tanaman Bonsai dan Suiseki  dengan dibentuknya pengurus-pengurus pada pertemuan 1 (pertama) tepatnya diadakan di Garden Pati Kudus pada hari Sabtu tanggal 4 Desember 2010.

MENGENAL BATU FOSIL

Palaentologi Awal

Fosil mulai dipahami sejak penelitian yang dimulai 300 tahun yang lalu. Sebelumnya banyak orang berpikir hal-hal yang aneh tentang Fosil. Dari tahun  450 hingga abad ke 17 Penganut Kristen Eropah percaya bahwa fosil ditanam oleh Iblis atau merupakan sisa-sisa hewan, tumbuhan yang mati pada saat terjadi Air Bah.

Di China fosil tulang dan gigi dipercaya sebagai tulang naga dan digunakan sebagai obat. Filsuf-filsuf Yunani yang hidup antara tahun 610 - 425 SM memiliki dugaan yang hampir benar.
Mereka menduga bahwa daratan pernah berada didasar laut karena fosil hewan laut banyak ditemukan dalam batuan didaratan.

Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah membatu atau dapat juga berbentuk jejak-jejak organisme, yang terdapat didalam batu-batuan Fosil berasal dari bahasa Latin yaitu FOSSILIS yang mempunyai makna Menggali.

Berdasarkan fosil-fosil tersebut dapat diungkap bahwa dimasa lampau terdapat tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan pada masa seperti sekarang ini.
Hal ini diperkuat oleh seseorang ahli yang bernama Leonardo Da Vinci, yang menyatakan bahwa fosil adalah bukti tentang adanya kehidupan dimasa lampau.